Dulunya desa ini termasuk desa termiskin di Jawa Tengah, dengan pendapatan warga yang rendah dan tingkat pendidikan yang juga sangat rendah. Berkat kegigihan dan kecerdasan sang kepala desa, kini desa ini termasuk desa terkaya di Indonesia. Banyak diliput media nasional dan desa yang dipuji oleh kementrian dan menjadi percontohan inovasi desa di Indonesia.
Junaedi Mulyono, yang merupakan Kepala Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Junaedi mengubah desa Ponggoh yang kaya akan potensi air menjadi desa wisata favorit di Jawa Tengah. Berbekal inovasi dan kreativitas desa ini memiliki income yang besar dari pemasukan BUMDESA.
Sejak 2009, Pemerintah Desa Ponggok perlahan mendirikan BUMDes Tirta Mandiri yang berfokus mengolah dan mengelola umbul atau sumber air alami itu menjadi obyek wisata selam air dangkal (snorkeling).
Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono yang sukses berkat inovasi dan kreativitas [sumber gambar]
Dilansir dari nasional.tempo.co, sebagai desa mandiri yang baru mulai menggeliat sejak 2009, peningkatan pendapatan Ponggok dalam kurun tiga tahun melesat hingga 50 kali lipat (dari Rp 211 juta pada 2013 menjadi Rp 10,3 miliar pada 2016). Tentu saja, ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Dari sebuah desa miskin, menjelma menjadi sebuah lokasi yang menarik magnet wisatawan luar daerah untuk berkunjung.
Dipuji Menteri Keuangan dan bakal diajak ke Eropa
Keberhasilan Kades Junaedi tentu saja mendapat perhatian dari Menteri Keuangan Sri Mulyani. Selain dipuji-puji, dirinya juga diajak selfie oleh mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut. Meski demikian, Junaedi tak lupa bahwa pencapaian dan inovasi yang dilakukannya tak lepas dari anugerah Tuhan yang memberikan Desa Ponggok berupa air yang melimpah.
Atas prestasinya itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani ingin mengajak Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono, ke negara-negara Nordic di Eropa Utara dan Atlantik Utara untuk belajar membuat kebijakan jangka panjang demi kemajuan masyarakatnya. Di mana tujuannya memberikan gambaran seperti membuat policy atau RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) yang punya komitmen untuk menjaga kemakmuran bersama.
Kiat-kiat Kades Junaedi Membangun Ponggok Jadi Desa Makmur
Melihat keberhasilan Desa Ponggok, tentu akan sangat menarik jika melihat inovasi apa yang dikembangkan oleh kades Junaedi. Dilansir dari kumparan.com, ada empat hal yang ia terapkan, yakni tata ruang perencanaan yang matang, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Sumber Daya Manusia (SDM), dan ilmu teknologi. Kesemua hal itulah yang diterapkan Junaedi pada Desa Ponggok hingga sukses seperti saat ini. Jika dirincikan, keempat strategi tersebut berjalan beriringan dan saling dukung satu sama lain.
Untuk tata ruang, hal tersebut akan melahirkan visi misi yang baik dan terstruktur jika dikelola dengan matang. Kedua ada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), di mana hal ini berguna untuk mengelola sektor keuangan yang mampu meningkatkan perekonomian warga di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan UKM. Hal ini kemudian ditunjang oleh strategi ketiga yakni SDM yang handal, di mana tenaga yang ada diberdayakan dan diberi pelatihan. Terakhir, semua diikat dengan teknologi canggih yang memudahkan kinerja sekaligus mendorong percepatan pembangunan desa.
sumber artikel : https://www.boombastis.com/kisah-sukses-kepala-desa-ponggok/222732